Doctor Who / Resensi / Serial

Doctor Who Season 7

“Run. Run, you clever boy. And remember me.”

– Clara

Beberapa hari lalu ketika gue sedang patroli di pagefeed, tiba-tiba gue nemu sebuah meme-pict yang berisi pertanyaan: “The Doctor and Sherlock knock on your door. The Doctor asks you to be his companion. Sherlock asks you to be his blogger. Who do you choose?”. Yang jadi latar pict itu tentu saja Sherlock (Benedict Cumberbatch) dan 11th Doctor (Matt Smith). Kebetulan dua-duanya gue kenal (#halah) dan gue pun mikirin jawaban dari pertanyaan itu.

Waktu terima pertanyaan itu, gue dalam masa nonton Doctor Who season 7. Itu adalah pengalaman pertama gue kenalan dengan si Doctor. Jadi, kalau di review ini gue ada misintepretasi, mohon dimaafin. 😀

Gue nonton Doctor Who karena penasaran banyak banget Whovian yang berkeliaran di timeline, serta serial ini juga favorit dibahas oleh blog serta media. Tentunya, karena sudah ada sebelas Doctor, tujuh musim tayang (untuk reboot), dan puluhan (atau ratusan episode kalau dihitung dari awal banget) yang sudah dibuat. Apalagi, serial Sherlock pun asal muasalnya dari obrolan Steven Moffat dan Mark Gatiss waktu ngerjain serial ini. Makin tertarik deh gue.

The soul is made of stories, not atoms. Everything that ever happened to us. People we love, people we lost… people we found again, against all the odds.

Amy, Doctor, & Rory

Ceritanya masih tentang petualangan si Doctor dengan teman-teman seperjalanannya, Amy Pond dan Rory Williams, menggunakan Tardis. Tapi, Amy dan Rory hanya nemenin doctor sampai pertengahan seri. Selanjutnya, Doctor ditemani oleh Clara Oswald.

Ya, inti ceritanya begitu aja sih. Tapi yang gue tangkep dari keseluruhan seri adalah kisah tentang Clara Oswald,The Impossible Girl. Clara dan Doctor pertama bertemu di episode pertama season 7, Asylum of Daleks. Clara atau yang di episode tersebut dikenal sebagai Oswin-Oswald adalah salah satu kru dari pesawat yang mendarat sebuah planet yang digunakan Daleks. Hanya tinggal dia yang tersisa dan dia pun berhasil meng-hack sistem pertahanan di planet tersebut. Oswin menyelamatkan Doctor, serta Amy dan Rory dari hancurnya planet tersebut.

Pertemuan kedua mereka terjadi di episode The Snowmen (episode 6, christmas special). Latarnya adalah London di masa Victoria. Doctor menghadapi misteri boneka-boneka salju yang hidup. Clara yang nggak sengaja ketemu Doctor, berhasil menemukan tempat persembunyian Doctor di balik awan. Mereka berdua pun berhasil mengalahkan Great Intellegence dan Dr Simeon. Akan tetapi, nahasnya, Clara meninggal karena terjatuh dari awan. Untuk kali kedua, Doctor melihat Clara meninggal.

Clara & Doctor

Kemudian, mereka bertemu lagi di episode 6, The Bells of St John. ketika Doctor berusaha mencari Clara di masa sekarang. Akhirnya, Doctor bisa menemukan Clara. Mereka bersama menggagalkan rencana sebuah company untuk mengunggah seluruh pikiran manusia ke sebuah superkomputer. Setelah itu, Doctor meminta Clara untuk menjadi teman seperjalanannya. Setelah itu, Clara pun mengiyakan permintaan Doctor. Namun, Doctor tidak bisa memendam rasa penasarannya terhadap siapa sebenarnya Clara dan mulai menyelidikinya.

Di episode terakhir season 7, The Name of The Doctor, akhirnya terungkaplah siapa Clara. Demi menyelamatkan Doctor yang terpaksa pergi ke Tranzalore dan Great Intellegence yang masuk dalam timeline-nya, Clara melompat masuk juga ke sana. Clara meninggal, pecah menjadi banyak kepingan, masuk dalam setiap linimasa Doctor. Untuk menyelamatkan Doctor, The Impossible Girl. The souffle girl.

Bersambung ke November nanti dan pertemuan kita dengan 12th Doctor!

“I’m the impossible girl. I was born to save the Doctor.”

Doctor di dalam TARDIS

Doctor Who adalah cerita yang menyenangkan dan menghibur. Tentang hidup, pengorbanan, keluarga, sahabat, dan fantasi tentunya. Hanya saja, Doctor Who ini bukan konsumsi semua orang. Memang ceritanya kan bentuknya seperti petualangan, beberapa episode di season tujuh ini malah nyaris berupa standalone. Kalau suka fantasi petualangan dengan bumbu fantasi, makhluk-makhluk aneh, cerita yang rada absurd–Doctor Who ini pantes banget untuk ditonton.

Doctor Who ini banyak penggemarnya mungkin karena udah jadi bagian dari sejarah dan budaya ya. Makanya pada demen ngikutin petualangan Doctor. Sementara di Indonesia yang begini kan memang nggak terlalu digemari.

Gue suka banget si 11th Doctor. Gue nggak bisa bandingin dengan doctor yang lain karena gue belum nonton. Eleventh Doctor ini super sweet–manis banget, barengan sama dia rasanya bakal ada yang sayang sama kita terus, diemong, dan dilindungi. Setiap kali lihat adegan manis dia, gue mau nggak mau selalu senyum. Rasanya udah lama nggak nonton sesuatu yang bikin bener-bener senyum kayak gitu.

Untuk grafis sendiri, bagus kok. Nggak mengecewakan mata gue yang suka melihat hal-hal bagus. Meski adegan-adegannya sendiri nggak terlalu istimewa, karena gue nggak banyak inget. haha… Tapi, secara keseluruhan ini oke.

Episode favorit gue di season tujuh adalah The Angels Take Manhattan. Episode ini ditulis oleh Steven Moffat. Si Doctor bersama Rory dan Amy piknik ke New York dan tiba-tiba aja mereka kelempar ke masa lalu. Mereka ketemu Melody Malone, karakter dari buku yang dibaca Doctor, yang sebenarnya adalah River Song, istri Doctor. Rory ditawan oleh patung-patung malaikat, sementara Amy, Doctor, dan River berusaha menyelamatkan Rory. Di tengah-tengah, Rory tua yang ditawan malaikat akhirnya meninggal. Untuk melarikan diri dari takdir tersebut, akhirnya Rory dan Amy melompat dari gedung. Pokoknya, ini episode paling juara di season tujuh.

“Oh I always rip out the last page of a book. Then it doesn’t have to end. I hate endings!” – The Doctor

“When one’s in love with an ageless god who insists on the face of a twelve-year-old, one does one’s best to hide the damage.” – River

“Never let him see the damage. And never ever let him see you age. He doesn’t like endings.” – River

Oh ya, episode ke-12 season 7, Nightmare in Silver ditulis sama Neil Gaiman lho. 😀

Setelah nonton satu season Doctor Who ini, gue udah pasti akan mulai ngikutin serinya dari tahun 2005. Pengin kenal dengan Doctor yang lain, sebelum nanti kenalan dengan 12th Doctor. Setelah episode spesial 2013, Matt Smith sudah pasti mengundurkan diri sebagai Doctor dan digantikan dengan Peter Capaldi sebagai 12th Doctor.

Buat yang baru mau ngikutin Doctor Who, Screenrant dan Mashable bikin panduan episode-episode mana aja yang harus ditonton, ‘Doctor Who’ Viewing Guide: Tips, Suggestions & Complete Episode List’ dan ‘Doctor Who’ Crash Course: 12 Essential Episodes’. Semoga membantu!

“You are the only mystery worth solving.”

993373_486592964764407_1776808326_n

Jadi, balik ke pertanyaan di awal tadi. Siapa yang bakal gue pilih? Gue pikir, gue akan pilih Doctor. Kalau sama Sherlock, meski dia mengagumkan, belum tentu dia mau nyelamatin kita pada akhirnya. Ya walau itu terpatahkan juga sih di Sherlock episode tiga season dua kemarin. Tapi, gue bukan mau ke medan perang, gue lebih suka bertualang. 🙂

 

Bogor, 20/8/13

Sumber gambar: scifinow, beyondhollywood, wikipedia

Advertisement

8 thoughts on “Doctor Who Season 7

  1. Pingback: Doctor Who Season 6 | Catatan Tia

  2. haha.. seneng deh ternyata ada juga orang Indonesia yang suka doctor who. aku kira cuma aku doang yang suka.

    cobain juga doctor yang lain. jujur aku kurang suka dengan 11th doctor karena terlalu kartunis ketimbang doctor lainnya dan menurutku. season 7 ini gak sebagus yang series2 sebelumnya. cobain juga yang lain. my fave itu series 2-4 current who sama classic series. soalnya banyak plot yang pintar dan kompleks.

    oiya.. episode 12th doctor udah keluar kemarin, and I really love this doctor so much. he’s so badass and cool

    • suka 11 karena pertama kali nonton mulainya dari dia sih, hihi. tapi, iya, aku akan cobain yang lain.

      udah nonton deep breath juga. dan aku suka peter capaldi!

      lumayan banyak kok yang suka doctor who, meski nggak sepopuler sherlock. coba cari di forum-forum kayak indowebster, kaskus, atau follow akun fanbase @doctorwhoindo di twitter. 😀

  3. Random blogwalking alert, and spoilers alert 🙂

    Aku mulai nonton Doctor Who karena penasaran tentang Weeping Angels. Cuma dikasih tag: “Don’t blink!” dan aku penasaran. Dan ternyata setelah ngikutin, aku jatuh hati. Aku udah nonton dari Series 1-7. Series 8 belum aku unduh karena nggak begitu semangat.

    Kalau menurutku, Series 7 itu season paling lemah yang dimainkan oleh 11th Doctor (Matt Smith). Salah satu alasannya mungkin karena Amy-Rory yang dihilangkan di pertengahan season dan separuhnya lagi dihabiskan untuk memperkenalkan Clara. Padahal berbeda dengan season sebelumnya, Amy-Rory merasa lebih ingin hidup sebagai manusia normal ketimbang ngikutin Doctor ke mana-mana. Jadi hampir keseluruhan season ini, kita nggak sempat melihat kedekatan Doctor dengan Companionnya.

    Parahnya lagi, aku merasa perpisahan Amy-Rory hambar, yang kemungkinan disebabkan karena buruknya penceritaan Weeping Angels di episode tersebut. Mungkin kalau kamu udah lihat episode “Blink”, kamu bisa membandingkan sendiri kalau Weeping Angels kehilangan sentuhan mistisnya di Series 7. Sangat mengecewakan.

    Aku juga udah bosan dengan Cybermen dan Daleks yang kehilangan horornya karena konfliknya yang begitu-begitu saja.

    Season favoritku sejauh ini series 4, 10th Doctor dan Donna Noble. Menurutku, akting mereka berdua bagus dan saling melengkapi, dan juga kocak. Aku nggak begitu tertarik dengan pair-shipping, jadi aku pun suka duet mereka berdua lantaran cerita. David Tennant memang ganteng sih, lol, tapi aku lebih naksir sama akting dan ekspresi kocak dia. Apalagi ada gaya bicara yang nggak terasa dibuat-buat dan sangat khas 10th Doctor, yaitu monolog alias bicara sendiri, dan embel-embel, “Well!” ditambah ekspresinya yang lebay (https://www.youtube.com/watch?v=RssnpE9U6IU). Tapi buat informasi aja, video ini nggak akan berkesan kalau belum ngeliat sendiri cara dia bicara di series.

    Sayangnya si Donna ini cuma dikasih satu season, jadi ya sudah 😦

    Secara keseluruhan, season yang menarik ada dari series 2-6. Separuhnya dimainkan David Tennant, separuhnya lagi dimainkan Matt Smith.

    • Wow, terima kasih sudah mampir dan tinggalkan komentar. Senang sekali ketemu sesama penggemar Doctor Who. Aku sendiri malah belum nonton season awal dan sejujurnya nggak terlalu mempermasalahkan plot besar setiap seasonnya. Hehe.

      Tapi baca komentar kamu jadi diingatkan lagi untuk nonton sisa season-season yang belum sempat kutonton. 😀

  4. aku penggemar doctor who , dan aku sulit nemu temen indo yg suka ini jg, ga da malah. :’)
    aku kenal dari the ninth doctor, pertma muncul itu, tp dia engga lama cm satu season,
    klo bgiku, crtia doctor who ini deep, science campur fiction, engga cm drama kluarga dan sbgnya yg si blooger ini bilng, mgkn aku cm kasih tambahan,
    🙂
    aku suka ma tenth doctor, yg main david tennant, hbis ninth doctor regenerated.
    sbenernya filmnya kompleks, cm krn campur fiction dan dibkin sperti itu makanya tambah seru,
    byk pelajaran jg sebenarnya, apalgi klo mereka itu dtg ke jaman history gthu,
    sungguh menarik >__<
    ook itu ja, hehe
    salam kenal ~

  5. ga da yg kea aku ya mkirnya, ampe ke detail2, ke jaman dulu :’)
    sedih
    cm punya temen gini dari luar doank.
    yg bisa scifi related,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s