Well, I don’t care. He gives large parties, and I like large parties – they’re so intimate. Small parties, there isn’t any privacy.
– Jordan Baker
The Great Gatsby adalah salah satu cerita favorit gue di tahun 2013. Ketika filmnya beredar di Indonesia, gue sempet mau nonton di bioskop, tapi ternyata nggak diputer di Bogor. Akhirnya, setelah sekian bulan barulah gue nonton film garapan Baz Luhrmann ini. The Great Gatsby diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald. Novel yang dirilis tahun 1925 tersebut sudah beberapa kali diangkat ke layar lebar, salah satu yang paling populer adalah adaptasi tahun 1974.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang milyuner, Jay Gatsby (Leonardo diCaprio), yang selalu mengadakan pesta besar-besaran di akhir pekan. Pesta-pesta tersebut Jay adakan dengan maksud agar pada suatu hari perempuan yang ia cintai, Daisy Fay, hadir ke pestanya. Namun itu tak pernah terwujud. Sampai kemudian, ia memiliki tetangga baru, Nick Carraway (Tobey Macguire). Dengan bantuan Nick dan Jordan Baker (Elizabeth Debicki), akhirnya Daisy dan suaminya, Tom Buchanan berkenan hadir di pesta Gatsby.
Pertemuan kembali Jay dan Daisy, ternyata menghidupkan lagi perasaan dalam hati Daisy. Jay meminta Daisy untuk berpisah dari Tom karena Daisy nggak pernah mencintai Tom. Pada hari yang ditentukan, ternyata Daisy malah mengaku mencintai dua-duanya, Tom dan Jay. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Daisy yang mengendarai mobil ditemani Jay menabrak Myrtle. Myrtle yang tanpa Daisy ketahui adalah kekasih gelap suaminya.
Karena yang digunakan menabrak adalah mobil Jay, akhirnya semua tuduhan jatuh kepada Jay. Ia menunggu kabar dari Daisy apakah perempuan itu memilih ia atau suaminya. Namun belum sempat mendengar kabar, Jay dibunuh oleh suami Myrtle. Dan akhirnya, Daisy kembali lagi kepada suaminya, Tom.
**
“All the bright precious things fade so fast… and they don’t come back.”
– Daisy Fay
Seluruh kisah tersebut diceritakan dari sudut pandang Nick. Sebagai penengah antara Daisy dan Jay, Nick adalah sosok yang tahu banyak rahasia tentang mereka. Itulah yang membuat kisah ini jadi menarik. Nggak ada yang benar-benar malaikat, semuanya abu-abu.
Film ini indah banget. Gue suka sinematografinya, kostumnya, soundtracknya. Cast dan scriptnya pun oke banget!
Mansion Gatsby dan Buchanan kelihatan luar biasa! Meski ternyata itu cuma VFX. Gue paling suka adegan pesta ketika pertama kali Nick dateng. Itu, keren banget! Benar-benar menggambarkan hingar-bingar dan hedonisnya kehidupan orang-orang di situ. Lagu-lagu latarnya, juga kerasa pas banget. Meski setting ceritanya adalah tahun 1920-an, tetapi musik moderen bisa pas gitu ditaruh di sana.
Gue suka castnya. Tapi yang menarik adalah kehadiran pendatang baru, Elizabeth Debicki yang memerankan Jordan Baker. Aktingnya keren banget! Lebih suka karakter dia deh daripada Daisy (hehe…).
Memang sih durasi filmnya agak lama, 2 jam 20 menit. Tetapi dengan itu semua, nggak kerasa deh. Apalagi kalau penyuka film drama tragis.
“In my younger and more vulnerable years, my father gave me some advice. “Always try to see the best in people,” he would say. As a consequence, I’m inclined to reserve all judgements. But even I have a limit.”
– Nick Carraway
Bogoe, 26/10/13
One of my fave classics. Gara-gara Gatsby, jadi pengen baca karya Fitzgerald yang lain. Sebenernya kisah nyata istrinya cukup intriguing, karena dia ratu pesta sejati. Nice review ^^