Sekelompok ilmuwan mendapatkan pesan dari luar angkasa.
Itulah inti dari novel Contact (1985) ini. Setebal 431 halaman (paperback) yang ditulis oleh Carl Sagan, seorang astronom. Tidak kemudian dengan serta merta dimunculkan si little green men, namun, novel ini lebih personal dan mengisahkan tentang implikasi dari pesan tersebut.
Jelas, hal itu disambut baik oleh para ilmuwan, terutama Eleanor Arroway, kepala proyek ARGUS, yang sudah bertahun-tahun mendedikasikan diri untuk hal tersebut. Bersama teman-teman ilmuwan yang lain, mereka menyambut gembira hal tersebut. Namun, tidak sejalan dengan banyak orang biasa (kayak gue) dan pemerintah banyak negara. Karena pesan tersebut diterima berbagai negara, akhirnya dibentukan World Message Consortium.
Orang-orang biasa, terutama mereka-mereka yang fanatik beragama, langsung merasa hmm… terusik kali ya. Ellie dan perwakilan pemerintah, Ken de Heer, harus bertemu dengan Billy Jo Rankin, seorang pendeta, dan Palmer Joss, pendeta juga sih, tapi ganteng dan masih muda. Pertemuan itu membahas hal tersebut dong ya.
Setelah dibantu oleh S.R. Hadden, terpecahkan juga isi pesan itu. Kalau pesan itu berisi petunjuk pembuatan The Machine!
Contact adalah novel yang dari beberapa halaman di awal udah gue yakini akan gue baca ulang dengan senang hati! Dan gue pasti melakukannya karena gue suka banget. Begitu banyak detail di novel ini.
Pertama kali membaca fokus ke cerita, pengin tahu apa yang terjadi selanjutnya dan selanjutnya. Untuk kedua kali, fokus sama detail-detail kecil, terutama tentang sains dan filosofinya yang menyenangkan untuk dibaca. Juga dituturkan dengan enak deh.
Mungkin buat yang nggak suka sains, akan kerasa bertele-tele penjelasannya sih. Rasanya juga Ellie terlalu sering melantur. Namun, bagi yang demen sains, itu semua kayak harta karun gitu. Suka!
Dialog-dialognya cerdas! Suka! Karakter-karakternya pun mewakili berbagai macam tipe. Hehe. Dari yang true scientist, yang bawahan pemerintah, yang fanatik agama, yang agamis tapi terbuka. Serta berbagai ras juga.
Inilah salah satu kelebihan novelnya dibanding film adaptasi. Di sini lebih beragam dan mendalam membahas masalah Message dan Machine. Banyak yang terlibat, berbagai negara, berbagai kepentingan, dan itu bikin kerasa nyata.
Dan gue… masih jatuh cinta sama interaksi Palmer dan Eleanor di sini. Malah di buku ini lebih unyu. Ketemu di museum dan ngobrol sambil main pendulum. Palmer nggak muncul sampai setelah bab 10. Mereka ngedate di bawah salah satu antena VLA pas senja gitu. Asdfghjkl. Ugh, mupeng.
Dan Ellie. Cewek ini memang keren banget. Tangguh. Sampai akhirnya dia memperjuangkan Message dan Machine. Pokoknya keren deh. Di novel, Elllie masih punya ibu kandung. Hubungan si Ellie dengan ibunya ini penting untuk salah satu pesan di bagian belakang cerita.
Gue sengaja milih kover novelnya yang versi film. Soalnya ada Matthew McConaughey-nya sih. Hehe. Memang baca novel ini gara-gara nonton filmnya duluan sih. Ketika keliling-keliling baca review dari yang beneran ilmuwan, semua bilang filmnya bagus dan tapi tetapi harus baca novelnya juga. Memang filmnya bagus!
Pokoknya, banyak yang hal bisa kamu dapetin dari buku ini. Apalagi kalau suka scifi, wajib banget baca ini. Wajib juga nonton filmnya yang kayak versi ringkasan dan lebih menghibur gitu. Hehe. 😀