film

Blade Runner

blade_runner_xlg

Film ini memukau gue sejak menit-menit pertama nonton. Ngeliat betapa megah setting yang dibangun oleh Ridley Scott. Gue langsung jatuh kagum. Ini film yang nggak cukup ditonton tiga kali aja. Blade Runner ini adalah film scifi yang wajib banget ditonton, kalau kamu cari tentang 10 film fiksi ilmiah yang harus ditonton, judul ini bakal keluar di 9 dari 10 artikel.

Bercerita tentang masa depan (yang kalau ditonton sekarang cuma terpaut empat tahun!), manusia sudah berhasil menciptakan android yang sempurna. Tyrell Corporation adalah salah satu perusahaan yang jadi pioner dalam bidang tersebut. Akan tetapi, salah satu ciptaan mereka yang paling mutakhir, Nexus 6, melarikan diri dari koloni di luar angkasa.

Deckard adalah salah satu blade runner–eksekutor para Android gitu. Dia dimintai bantuan untuk mengecek empat android yang melarikan diri dan udah ada di Bumi. Dia bertemua dengan salah satunya, Rachael di kantor Tyrell. Rachael ini android yang bahkan nggak sadar kalau dirinya android. Jadi, sambil cari-cari android yang lain, Deckard juga cari cara untuk menyelamatkan Rachael karena punya utang nyawa.

Blade Runner diangkat dari novel scifi klasik dan legendaris milik Phillip K. Dick yang berjudul ‘Do Androids Dream Electric Sheep?’. Sayangnya gue belum baca novelnya, jadi nggak bisa bahas apa-apa tentang itu. Maka, mari kita ngomongin filmnya aja.

Untuk film yang diliris 32 tahun lalu, film ini masih keren banget! Bahkan kalau ditonton sekarang dan nggak tahu tahun pembuatannya, mungkin bakal ngira ini adalah film baru. Setting yang dibangun Ridley Scott benar-benar luar biasa memukau. Detailnya bikin kagum banget dan pengin nonton berkali-kali. Gue yang sejak awal tahu kalau ini film tahun 80-an pun langsung jatuh kagum.

Bahkan detail-detail kecil ke kotanya, yang kelihatannya adalah Jepang. Gaya berpakaian jaman itu, mobil terbang, dan banyak teknologi yang keren lainnya. Gue suka gimana budaya dalam cerita itu digambarkan, campuran dari berbagai ras dari kaukasian sampai mongoloid. Semua tumplek blek dengan berbagai bahasa dari Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman. Juga, binatang yang dipakai dalam film itu… ada burung unta.

Gimana nggak jatuh kagum coba?

Gue ngerasa latar yang megah dan mewakili dunia jaman itu yang bikin ceritanya jadi megah. Pencarian Deckard jadi terasa begitu menarik dengan menyusuri jalan-jalan penuh manusia. Juga dengan teknologi yang dia pakai, pembaca foto yang pakai voice recognition. Kemudian cari-cari clue dari sisik ular buatan. It’s cool.

Banyak banget adegan bagus di sini. Gue suka banget scene adegan Deckard ngejer salah satu android, mereka lari di antara deretan toko berlampu terang, berhias neon-neon menyala. Si android lari-lari sementara Deckard nembakin senjata. Sampai akhirnya, senjata itu ngenain si android bikin dia jatuh terpelanting–dan adegan itu diambil dari pantulan kaca etalase. Keren banget! Lainnya adalah ketika Rachael dateng ke apartemen Deckard. Selama Deckard tidur itu banyak adegan Rachael sendiri. Dan itu baguuuus banget!

Harrison Ford yang memerankan Deckard ganteng juga di sini, dibanding pas di Star Wars. Huehehe. Adegan terakhir dia di rumah JW Sebastian dan kejar-kejaran sama si android yang paling tua itu seru dan negangin banget. Horor dan cakep! 😀

Ending dari film ini memang ngegantung gitu. Gue juga agak bengong pas akhir, tapi… gue suka! Haha… Kabarnya bakal ada Blade Runner 2. Kalau pun ada, gue berharap bakal sefantastis yang pertama, siapapun yang mengerjakan Ridley Scott ataupun orang lain. 😀

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s