Gale Boetticher was dead.
Kasihan dia, jadi korban dan bahan taruhan permainan Walt dan Gus Fring. Di review season 4, gue bilang pengin lihat Gus Fring ketemu lawan main catur yang setara. Akan tetapi, showrunner nggak mengabulkan permintaan gue dong. Alih-alih dikasih adu catur, adalah judi. Sepanjang season kita diajak ngelihat Walt dan Gus Fring berjudi. Taruhannya: semua hal yang mereka punya, termasuk nyawa.Setelah tiga season, kita diajak naik turun dengan hubungan Walt-Jesse, psikologis Walt, dan keluarganya. Di season ini, kita ngeliat Jesse yang terpuruk karena trauma atas pembunuhan Gale dan Walt yang justru makin stabil serta ngerti permainan yang dia mainkan bersama Gus Fring. Di sini, hubungan Walt dan Jesse pun nggak sedekat biasanya. Mereka lebih sering bertengkar tapi sekaligus sering kerja sendiri-sendiri. Kalau kamu pikir Jesse adalah salah satu pemain, salah besar. Jesse adalah salah satu taruhan Gus dan Walt.
Mengerti bahwa posisi Walt berbahaya, Gus mulai menjalankan taktik lain. Dia menjauhkan Jesse dari Walt. Sehingga di season ini, Jesse lebih dekat dengan Mike dan bisa berhubungan langsung dengan Gus. Walt yang tahu tentang itu meminta Jesse untuk membunuh Gus, akan tetapi Jesse nggak juga melakukannya.
Sementara itu, posisi Walt makin terjepit, apalagi setelah Hank meminta tolong kepadanya untuk menyelidiki Los Pollos Hermanos. Hank yang tadinya depresi dengan keadaannya, menjadi semangat kembali setelah mendapat bukti-bukti dari apartemen Gale. Buku yang berisi catatan harian Gale tentang pembuatan meth dan flyer Los Pollos Hermanos. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya sidik jari Gus Fring. Walt yang tahu posisinya nggak bagus, berusaha meyakinkan kalau dia nggak akan membocorkan apapun kepada Hank.
Judi memang jadi metafora di season ini. Skyler akhirnya ikut terjun langsung mengurus uang Walt. Mereka membeli tempat cuci mobil tempat Walt dulu bekerja. Di situ, mereka mulai mencuci uang-uang dan mobil. Akan tetapi, masalahnya dengan Ted Beneke dulu ternyata belum selesai. Maka, untuk menghindari masalah, Skyler terpaksa dengan diam-diam memberi uang kepada Ted.
Kepada keluarganya, maksudnya Hank, Marie, dan Jr, Skyler mengaku kalau uang-uang itu berasal dari judi. Ada adegan ketika Skyler dan Walt menyiapkan skenario untuk ngakuin itu ketika makan malam bersama. Skyler bikin skrip untuk dia dan Walt. Akan tetapi, gue ngerasa ganjil banget ketika Skyler milihin kata-kata yang nggak pernah dipakai Walt. Ya, masa udah nikah belasan tahun nggak kenal suaminya sendiri. Ha?
Cuma, mendingan bangetlah Skyler di season ini daripada season lalu. Meski gue masih bener-bener nggak suka gimana writer series ini ngasih treatment ke karakter perempuan-perempuannya. Gue bukan feminis. Cuma kerasa aja, ngejomplangnya peran mereka dengan para cowok-cowok. Padahal, Skyler ini salah satu peran utama dalam cerita, punya plot dan segalanya sendiri. Dia seharusnya bisa dapet sesuatu yang lebih baik dan pantas.
Empat episode terakhir benar-benar kayak rollercoaster. Seharusnya yang kayak gini dari awal cerita. Walt mempertaruhan segalanya. Jesse ngerti kondisinya. Gus yang selalu penuh persiapan, tetapi akhirnya jebol juga.
Gue suka episode 9, Gus Fring keren banget! Ketika ada orang dari kartel Meksiko yang dateng buat neror kelompok Gus. Jesse dan Mike udah lari pontang-panting. Tapi, Gus dengan gagahnya keluar dari ruangan, jalan ke depan seakan nggak terjadi apa-apa. Superhero! Ck ck ck. Tapi keren abis! Juga ketika dia, Mike, dan Jesse ke Meksiko untuk bertemu Don Elaido, si bos kartel. Dia mempertaruhkan nyawa untuk ngehabisin seluruh kawanan si Don dengan minuman beracun. Mike sempat ketembak, tetapi Jesse selamat dan membawa mereka lari. Sekali lagi, di sini, jadi makin kagum sama Gus Fring yang selalu penuh persiapan! Luar biasa!
Semakin kenal Gus Fring, kian pengin gue lihat dia mati juga. Alasannya sih, karena gue pengin Walt yang memenangi perang kecil antara mereka. Apalagi setelah Gus mengancam bakal ngebunuh keluarga Walt. Walt langsung bereaksi cepat. Seluruh keluarganya diamankan di rumah Hank, sementara itu dia mengurusi urusan terakhirnya itu. Bukan lagi bikin racun di sini, tapi bom.
Sungguh, Mr. White, gue nyesel kenapa dulu nggak belajar kimia dengan sungguh-sungguh. Dari racun hingga bomb dan meth! Ah!
Di bagian akhir, ketegangannya naik banget. Apa yang terjadi sama Walt, Jesse, dan Gus benar-benar bikin… hoah! Ini yang gue tunggu-tunggu dari dulu. Meski adegan terakhir Gus Fring agak berlebihan gitu sih, bukan elegan menurut gue.
Show ini adalah tentang perubahan. Dari awal dengan drama-dramanya, kita udah lihat banget apa yang terjadi kepada Walt. Apa yang menimpa dia. Sampai di sini, nggak ada lagi pertanyaan ‘mengapa’, tapi yang muncul adalah ‘apa’. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Di empat episode terakhir, itu adalah titik balik Walt. Seperti tanah liat yang matang karena dibakar dalam tungku, akhirnya dia kuat. Dan kita mengerti dan memaklumi apa yang Walt lakukan. Kita mungkin tahu itu buruk, tetapi mungkin beberapa dari kita malah mendukung itu. Sebab kita tahu apa yang sudah Walt alami.
Dari Walt, gue tahu, perubahan bisa terjadi sama siapa aja. Kecil atau besar. Kadang-kadang kita nggak bisa mengerti mengapa seseorang yang baik berubah drastis. Karena kita nggak tahu apa yang terjadi sama dia. Setiap orang punya perjuangan sendiri-sendiri, namun satu yang pasti, setiap manusia punya insting yang sama: bertahan hidup.
Sebuah ledakan dan biji Lily of The Valley, adalah apa yang dipilih Walt. Kartu terakhir dari perjudiannya yang membuatnya menang. Telak.