Bukaaan. Bukan aku datang ke sana. Kesempatan itu belum hadir buat aku. Tapi meski ada jarak membentang dari sini ke San Diego sana, antusiasme yang disebar lewat media sosial mau nggak mau bikin aku hanyut juga. Apalagi sudah tiga tahun terakhir ngikutin event ini secara online (hiks), jadi sudah tahu tahu sedikitlah ada apa di … Continue reading
Akhir musim hujan darah. Continue reading
Gue selalu punya sesi curhat setelah nyelesaiin satu episode Hannibal bareng salah satu teman. Kami berdua punya masalah yang sama terhadap serial ini: orang-orangnya ngomong dengan… lambat banget. Gue pikir kalau mereka ditaruh di semesta Game of Thrones, kepalanya bakal hilang duluan sebelum kalimatnya selesai. Continue reading
Mereka menemukan mayat Freddie. Hangus terbakar di atas kursi roda. Continue reading
Ini makin aneh. Yep, ini memang psychological thriller. Mungkin, kita diharap maklum kalau akhirnya karakternya labil secara mental. Sebab di episode ini, entahlah apakah itu bentuk manuver Will atau malah langkah mundur… Yang jelas, kentara udah hasil konsultasi sama Hannibal. Hih, rasanya pengin ngejadiin Hannibal ini jadi pecel lele! Continue reading
Episode ini kerasa brutal. Akan tetapi, sama sekali nggak buruk. Justru, ini salah satu dari favorit gue sepanjang season dua. Ini episode pertama di season dua yang bikin gue nutup mata. Continue reading
Episode ini kerasa kayak episode lepas dibanding dengan yang lalu-lalu. Lebih terasa proseduralnya. Katanya sih pembunuhan si episode ini karena duka. Hmm… duka karena Chilton akhirnya mati? Continue reading
Banyak kematian di episode ini. Ada pula sosok dari masa lalu yang hadir. Dan di sini, kesabaran kita diuji lagi. Kayak yang kita lihat di preview episode lalu, ya, akhirnya tuduhan buat Will Graham dicabut dan dia bebas. Dia pulang ke rumah lagi, ketemu anjing-anjingnya. Ketemu Alana Bloom yang nggak percaya lagi sama dia. Coat … Continue reading
Kayaknya gue belum pernah memuji gimana sukanya gue dengan fashion style karakter-karakter di Hannibal ini ya, terutama Alana dan Freddie. Anggun dan elegan banget. Sesuai karakternya masing-masing. Tapi, tetep sesuai tone cerita Hannibal yang suram dan kelam. Kalau untuk cowok-cowoknya sendiri nggak terlalu variatif sih. Hannibal sendiri juga amat sangat elegan dengan three pieces suit-nya, … Continue reading
Dari lima episode awal, gue rasa inilah favorit gue. Mencekam dari awal. Dengan konflik yang makin jalin terjalin antara karakter satu dan lainnya. Pembunuh-pembunuh lain. Dan… seperti yang kita tahu, jarang ada yang bisa selamat dari Hannibal. Beverly, minggu lalu masuk ke rumah Hannibal untuk mencari bukti dan membuktikan kecurigaan Will Graham. Ketika tiba di … Continue reading
Catatan Tia 